Kurikulum Sekolah Kristen Calvin

Membentuk Identitas Naratif Siswa Berdasarkan Teologi Reformed dan Semangat Injili

Sekolah Kristen Calvin memahami pendidikan bukan hanya sebagai transfer keterampilan dan pengetahuan akademik, tetapi juga sebagai proses pemuridan siswa menjadi murid Kristus berdasarkan injil yang sejati. Dalam kerangka ini, kurikulum dirancang untuk mengintegrasikan iman dan ilmu, membentuk siswa menjadi pribadi yang berkeahlian dan mengenal peran mereka dalam cerita besar Allah. Singkatnya, kurikulum di Sekolah Kristen Calvin bertujuan untuk membentuk identitas naratif siswa berdasarkan teologi Reformed dan semangat Injili. 


Di Sekolah Kristen Calvin, pendidikan dikaitkan dengan kisah penciptaan, kejatuhan, dan penebusan. Kisah ini menjadi naratif dasar yang memandu setiap aspek pembelajaran. Sekolah mengajarkan bahwa setiap ilmu pengetahuan memiliki tempatnya dalam rencana Allah, sehingga siswa tidak hanya belajar untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga memahami bagaimana ilmu tersebut terhubung dengan iman mereka, dengan pembentukan karakter Kristiani, dan dengan pemenuhan tanggung jawab sebagai orang Kristen di tengah-tengah dunia ini. Karena itu, kurikulum SKC merupakan pendidikan yang holistik.

Melalui kurikulum yang terintegrasi dengan pemuridan tersebut, Sekolah Kristen Calvin bertujuan membentuk murid menjadi generasi penerus bangsa yang dipersiapkan untuk menjalani hidup yang memuliakan Allah dalam setiap segi kehidupan yang mereka jalani.

Memperkenalkan Enam kompetensi pendidikan

Sekolah Kristen Calvin

Seperti semangat reformasi yang terpancar dalam slogan “Semper Reformanda”, maka setelah satu dekade, SKC merasa perlu untuk mengembangkan lebih jauh kurikulum yang selama ini digunakan. Untuk itu, SKC mencanangkan 6 aspek kompetensi pendidikan yang makin menjadi fokus pendidikannya. Ini adalah sebuah langkah baru yang cukup signifikan yang memerlukan proses pembelajaran yang tak henti. Kami berharap anugerah Tuhan terus menyertai proses pendidikan di SKC bagi kemuliaan-Nya. 

Literasi

Pengetahuan, keterampilan, dan hikmat anak bertumbuh di dalam menafsirkan dan menggunakan bahasa untuk mengenal diri dan lingkungan sekitar dengan percaya diri serta dengan motivasi yang benar.

Numerasi

Perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menggunakan matematika dalam berbagai situasi kehidupan yang di dalamnya mencakup kemampuan untuk berpikir logis, sistematis, dan analitis serta memecahkan masalah.

Berpikir Kritis dan Kreatif

Berpikir kritis dan kreatif adalah dua kemampuan yang meski berbeda namun tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Untuk kreatif diperlukan kemampuan mengkritisi. Sebaliknya kritis tanpa kreativitas, tidak akan memberikan solusi bagi hal yang dikritisi.

Komunikasi

Menjadi anggota masyarakat yang mengerti dan menghormati orang lain, serta mengerti cara penyampaian pendapat dan perasaan sesuai konteks dan posisi diri.

Identitas Diri

Ada tiga aspek yang termasuk dalam pendidikan identitas diri, yaitu relasi dan konteks budaya; nilai yang dipegang dan pilihan pribadi; serta kelebihan dan kekurangan diri.  

Etika Kristen

Tatanan hidup dengan nilai-nilai yang berpijak pada standar Kitab Suci khususnya melalui cara pandang ajaran reformasi.